Murid-murid senior Albani buka mulut dan
mengungkap pribadi Albani yang sebenarnya
Ini adalah secuil dari kisah lautan hidup syaikh
Albani, saya hadiahkan teruntuk mereka para
pecinta syaikh Albani.. Pertikaian syaikh Mahm
Mahdi al-Istanbuuli dengan syaikh Albani. Syai
Mahmud Mahdi ini menjadi murid dan selalu
bersama gurunya yaitu syaikh Albani selama em
puluh tahun. Ia dikenal seorang ahli hadits di
kalangan salafi dan diakui oleh Albani sehingga
dipercaya untuk mengajar anak-anaknya. Tapi
kemudian karena ada problem yang terjadi antara
keduanya yaitu dalam masalah harta, maka saat
syaikh Mahmud berlepas diri dari gurunya terse
dan berbalik membencinya. Mantan murid senio
syaikh Albani akhirnya buka mulut dan
mengungkapkan siapa Albani sebenarnya. Simak
pengakuan dan penuturan ustadz Mahmud Mahdi
al-Istanbuuli dan Zuhair asy-Syaawis : Beliau
menulis sebuah risalah yang ditujukan khusus
untuk gurunya berjudul : “ Kitaabun Maftuuh ila
asy-Syaikh Nashir Albani min Mahmud Mahdi al
Istanbuuli “. Di antara isi kitab tersbut adalah
“ Sesungguhnya saya sudah mengetahui bahwa
anda (Albani) menyimpan dendam padaku sejak
saat Madrasah itu menolak putra-putramu
dikarenakan penolakan biaya pada mereka, sesora
telah memberitahukan padaku hal itu, maka aku
maklumi dirimu dan aku katakan padamu ;
bahwsanya para pengajar wanita telah bersekutu
dengan sebab peraturan-peraturan yang terakhir
lalu engkau menggelengkan kepalamu karena mara
dan semua tujuanmu adalah memakan hak-hak
mereka, sebagaimana engkau telah memakan hak-
hakku bertahun-tahun dengan mengajar putrimu
tanpa terlontar rasa syukur sepatah kata pun
darimu. Seandainya aku lakukan pada seekor kuci
dari apa yang telah aku lakukan itu, maka niscay
kucing pun akan berterima kasih dengan caranya
sendiri yang telah Allah ciptakan
untuknya..” (Kitaabun Maftuuh : 3, Syaikh
Mahmud Mahdi) Pada halaman berikutnya syai
Mahmud berkata : “ Kemudian dia (Albani)
mencuri harta salafiyun (orang-orang yang meng
pengikut salaf) yang diletekkan secara teledor
bukan pada tempatnya dan tidak dikembalikan pa
jama’ah sebagaimana semestinya amanat dan
menyerhakan hukumnya pada ketentuan syare’at.
Engkau (Albani) telah melakukan hal itu yang tel
aku sebutkan dan akan aku sebutkan perihal lain
lagi yang telah engkau lakukan.. “ (Kitaabun
Maftuuh : 5, Syaikh Mahmud Mahdi) Pada
halaman berikutnya syaikh Mahmud berkata :
“ Sesungguhnya apa yang telah engkau
lakukan di malam itu dari berucap dari ucapan ya
kasar adalah disebabkan sulukmu (prilaku adab)
dungu lagi menyimpang “ (Kitaabun Maftuuh : 6,
Syaikh Mahmud Mahdi) Pada halaman berikutn
syaikh Mahmud berkata :
“ Dan di antara paling buruknya dan paling
dungunya sulukmu dan sedikitnya
adabmu…” (Kitaabun Maftuuh : 6, Syaikh
Mahmud Mahdi) Dia juga berkata :
“ Engkau berkata bahwa engkau menginginkan
sesuap makan, apakah hal itu dicontohkan oleh p
pengikut Nabi Saw?? Kenapa engkau tidak
mengeluhkan urusanmu kepada saudara-
saudaramju lalu mereka akan membantumu
sebgaimana mereka telah membantumu atas
usulanku itu wahai yang keras hatinya...afwan
bukan karena untuk sesuap makanan tapi untuk
memperbanyak harta ". (Kitaabun Maftuuh : 9,
Syaikh Mahmud Mahdi) Pada halaman berikutn
syaikh Mahmud berkata :
“ Kedelapan : Dan di antara kedunguan dan
keburukan adabmu adalah penyimpangan dan sik
semena-menamu di Jami’ah (universitas)
khususnya kepada Al-Mukarram Syaikh Abdul
Aziz, engkau telah mengusirnya dari Jami’ah “.
(Kitaabun Maftuuh : 12, Syaikh Mahmud Mahdi)
Tentang kitab ini (Kitaabun Maftuuh) konon isu
dicetak dan disebarkan oleh Syaikh Zuhair asy-
Syawis tanpa sepengetahun syaikh Mahmud Mah
yang juga merupakan murid senior Albani dan
bergaul selama empat puluh tahun pula dengan
Albani. Syaikh Zuhair asy-Syawis sengaja
menyebarkan kitab tersebut dikarenakan juga ada
polemic masalah percetakan buku-buku gurunya t
yaitu Albani, ia merasa sakit hati dengan Albani
yang telah mencaci maki habis kepadanya.
Pertikaian syaikh Albani dan muridnya; Syaikh
Zuhair asy-Syaawis :
Berikut sebagian caci maki Albani kepada syaikh
Zuhair mantan murid Albani :
“ Cetakan ini adalah cetakan yang resmi, adapau
cetakan penerbit Al-Maktab Al-Islami yang baru,
maka itu tidaklah resmi karena itu DICURI dari
yang cetakan pertama sedangkan hak cipta milik
sipengarang diberikan kepada siapa saja yang
dikehendakinya dan mencegahnya dari orang YA
TIDAK BERTAQWA kepada Allah dan
BERMAEN-MAEN dengan HAK-HAK hamba-N
dan di dalam cetakan yang DICURI tersebut
terdapat tambahan dan pengurangan. Allah Al-
Musta’aan wa ilahil mustakaa (Allah tempat
diminta pertolongan dan keluhan) dari kerusakan
penduduk zaman sekarang “. (Di dalam hasyiah
Shifah sholah Nabi; Albani : 7)
Albani juga mencacinya di halaman lainnya : “
Kemudian Allah memberikan anugerahnya padak
dan memudahkannya untukku dari hal itu, maka
menjadikan dari kitab Jami’ Shagir menjadi dta
kitab; Sahihul Jami’ dan Dhaiful Jami’ keduanya
telah dicetak. Akan tetapi kami memepringatkan
pada para pembaca dari TIPU DAYA Syaawis d
dalam cetakannya yang baru yang tujuannya utk
dagang tentang ta’liq-taliq dan muqoddimah kedu
kitab tsb, Allah Al-Musta’aan “.(Di dalam hasyia
Shifah sholah Nabi; Albani : 66) Dia juga berk
di halaman lainnya :
“ Ketamakan yang bersifat bisnis, merubah ben
(kitab) demi untuk cari makan, yang selalu
menjulurkan lidahnya, menghalakan dusta dan ti
sangat jauh dari ilmu dan jauh dari bidang ilmu
takhrij, suka mencuri..” (Hasyiah shifah sholat
Nabi; Albani)
Caci maki balasan dari syaikh Zuhair Asy-Syaa
kepada gurunya; Albani : Zuhair kemudian mul
mencetak kitab-kitab untuk menyerang gurunya t
di antaranyta kitab “ Fadhlul Kilaab ‘Ala man
Labisa ast-Tsiyaab “ dan ia langsung
menghadiahkannya kepada Albani. Zuhair dalam
muqoodimah kitab tsb mengatakan :
“ Aku khususkan (kitab ini) kepada orang yang
telah Allah berikan ilmu lalu ia menanggalkan ilm
tersebut (Bal’am) zaman itu dan kepada orang y
berjalan di jalannya, mengikuti jejaknya dari
Bal’am-Bal’am hari ini sebagai celaan. Dan kepad
sahabat iblis dan kepada orang yang tersohor
dengan dusta dan tipu daya… ” Dan masih bany
lagi ceaan dan caci maki Zuhair kepada gurunya
tersebut yang telah berguru dengannya selama
empat puluh tahun padahal di salah satu kitabny
kia pernah berkata “ Duduk satu jam bersama
syaikh Albani lebih utama daripada duduk seribu
kali bersama selainnya “. Tanggapan :
Beginikah hasil tarbiyah (pendidikan) diperoleh
dari Albani bahkan selama 40 tahun bersama
Albani?? Beginikah adab seorang murid kepada
gurunya ?? dan begitukah adab seorang guru
dengan muridnya ?? Itukah akhlak para penolo
sunnah Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wa
sallam ?? Begitukah akhlak Rasulullah Shallah
'alaihi wa sallam ?? Dan hal inui merupakan
adzab Allah kepada mereka yang telah mencaci m
para wali-wali Allah Swt dalam kitab-kitab mere
seperti mencaci imam Al-Muhaddtis Al-Kautsary
hingga mengrang kitab berjudul " At-Tankiil bim
fii ta'niibil Kautsari minal Abaathil ", berisi caci
maki dan celaan kepada imam Al-Kautsari, dan h
ini juga merupakan karomah dari para wali Allah
yang dicaci maki Albani sehingga Albani dan ban
dari para muridnya saling mencaci maki. Kita
memohon kepada Allah adab yang baik kepada pa
guru-guru kita dan kepada semua yang telah
mengajarkan kita akan ilmu yang bermanfaat.
Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar