Rabu, 24 Juli 2013

PENJELASAN KALAMULLAH(kajian ilmiah Syekh Ansoori Dahlan ponpes Sidogiri)Bag II

Ucapan : lafadz al-Quran adalah makhluk,
memiliki dua makna yaitu makna haq (benar)
dan makna bathil(salah). Mengatakannya secara
muthlaq / general baik menafikan atau
menetapkan adalah bid’ah, meskipun dia
bermaksud makna yang haq ataupun makna
yang bathil.Karena sesungguhnya imam Ahmad
bin Hanbal tidaklah mencela dan memngatakan
jahmiyyah kepada orang yang mengatakannya
secara muthlaq kecuali jika ia bermaksud al-
Quran.
Imam Ahmad bin Hanbal.
Al-Hafidz Azd-Dzahabi menukil kalam imam
Ahmad bin Hanbal sebagai berikut ;
ﻣﻦ ﻗﺎﻝ: ﻟﻔﻈﻲ ﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ﻣﺨﻠﻮﻕ، ﻳﺮﻳﺪ ﺑﻪ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ، ﻓﻬﻮ
ﺟﻬﻤﻲ
“ Barasngsiapa yang mengatakan lafadz dengan
al-Quran adalah makhluk, yang dimaksud adalah
al-Quran, maka dia adalah seorang jahmi “.
(Siyar A’lam an-nubala : 11/511)
Mungkin kaum wahabi-salafi akan bingung jika
membaca penjelasan Ibnu Taimiyyah berikut
tentang Nash dariimam Ahmad bin Hanbal :
ﻓﻠﻬﺬﺍﻛﺎﻥ ﺍﻟﻤﻨﺼﻮﺹ ﻋﻦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺃﺋﻤﺔ ﺍﻟﺴﻨﺔ
ﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﻘﺎﻝ : ﺃﻟﻔﺎﻇﻨﺎ ﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻧﻤﺨﻠﻮﻗﺔ ﻭﻻ ﻏﻴﺮ
ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ
“ Oleh sebab itu Nash yang resmi dari imam
Ahmad dan para imam Ahlus sunnah dan hadits
bahwa tidak bolehdikatakan :Lafadz kita dengan
Al-Quran itu makhluk dan juga bukan makhluk “.
(Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah, 12/ 375)
Di sisi lain Ibnu Taimiyyahmengatakan :
ﻭﺍﻟﻤﻘﺼﻮﺩﻫﻨﺎ ﺃﻥ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﻣﻦ ﻗﺒﻠﻪ ﻣﻦ ﺃﺋﻤﺔ
ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﺗﺒﻌﻪ ﻛﻠﻬﻢ ﺑﺮﻳﺌﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻻﻗﻮﺍﻻﻟﻤﺒﺘﺪﻋﺔ
ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ ﻟﻠﺸﺮﻉ ﻭﺍﻟﻌﻘﻞ ﻭﻟﻢ ﻳﻘﻞ ﺃﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ
ﻗﺪﻳﻢ
“ Yang dimaksud di sini bahwasanya imam
Ahmad dan ulama sebelumnya dari Ahlus
sunnah dan para pengikutnya, berlepas diri dari
pendapat-pendapat Ahlul bid’ah yang
menyelisihi syare’at dan aqal, dan tidak seorang
pun dari mereka mengatakan al-Quran ituqadim
“. (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah : 7/661)
Perhatikan : IbnuTaimiyyah mengatakan al-
Quran itu tidak bersifat qadim. Inilah di antara
bid’ah dhalalah yang dilakukan Ibnu Taimiyyah,
Naudzu billahi min dzaalikal fahm, beranikah
wahabi-salafi mengkafirkan IbnuTaimiyyah ??
Al-Imam al-Isfiraini (w418 H) mengatakan :
ﻭﺃﻥ ﺗﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻟﻴﺴﻰ ﺑﺤﺮﻑ ﻭﻻﺻﻮﺕ
ﻷﻥ ﺍﻟﺤﺮﻑ ﻭﺍﻟﺼﻮﺕ ﻳﺘﻀﻤﻨﺎﻥ ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻟﺘﻘﺪﻡ ﻭﺍﻟﺘﺄﺧﺮ،
ﻭﺫﻟﻚ ﻣﺴﺘﺤﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻘﺪﻳﻢ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ
“ Dan hendaknya kamu mengetahui bahwa
sesungguhnya kalam Allah itu tidaklah dengan
huruf dan suara karena huruf dan suara
mengandung bolehnya pendahuluan dan
pengakhiran, yang demikian itu mustahil bagi
Allah yang Maha Qadim “. (at-Tabhsir fiddin :
102)
Dengan ini semakin jelas kerancuan akidah
wahabi-salafi yang mengatas namakan imam
Ahmad bin Hanbal,mereka hanya merusak citra
baik madzhab Hanbali, mereka lah kaum
hanabilah yang ekstrem dan ghulat dan kaum
pembawa bid’ah dalam aqidah sebagaimana
dinyatakan oleh imam Mula Ali al-Qari al-Hanafi
(w 1014 H ( :
ﻭﻣﺒﺘﺪﻋﺔ ﺍﻟﺤﻨﺎﺑﻠﺔ ﻗﺎﻟﻮﺍ: ﻛﻼﻣﻪ ﺣﺮﻭﻑ ﻭﺃﺻﻮﺍﺕ ﺗﻘﻮﻡ
ﺑﺬﺍﺗﻪ ﻭﻫﻮ ﻗﺪﻳﻢ، ﻭﺑﺎﻟﻎ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺟﻬﻼً ﺣﺘﻰ ﻗﺎﻝ: ﺍﻟﺠﻠﺪ
ﻭﺍﻟﻘﺮﻃﺎﺱ ﻗﺪﻳﻤﺎﻥ ﻓﻀﻼً ﻋﻦ ﺍﻟﺼﺤﻒ، ﻭﻫﺬﺍ ﻗﻮﻝ
ﺑﺎﻃﻠﺒﺎﻟﻀﺮﻭﺭﺓ ﻭﻣﻜﺎﺑﺮﺓ ﻟﻠﺤﺲ ﻟﻺﺣﺴﺎﺱ ﺑﺘﻘﺪﻡ ﺍﻟﺒﺎﺀ
ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺴﻴﻦ ﻓﻲ ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻧﺤﻮﻩ”
“ Para ahli bid’ah darikalangan Hanabilah
berkata : “ Kalam Allah berupa huruf dan suara
yang berdiri dalam Dzat-Nya dan itu qadim.
Bahkan ada yang sampai berlebihan kebodohan
mereka dengan berkata : “ Jilid dan Kertas itu
bersifat qadim apalagi mushaf “,ini adalah
ucapan BATHIL secara pastidan sifat
mukabarah…” (Syarh al-Fiqh al-Akbar :
29-35)
Wollohu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar