Rabu, 24 Juli 2013

PENJELASAN KALAMULLAH(kajian ilmiah syekh Ansoori Dahlan ponpes sidogiri)

Dahlan
ﺑِﺴْــــــــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ
Inilah Ucapan Imam Bukhari dan Imam Ahmad
Yang Dipelintir Wahabi:
Kemunculan kaum Mujassimah-musyabbihah
(wahabi-salafi) merupakan fitnah untuk menguji
keimanan kaum muslimin di dunia ini hingga
tiba masa fitnah terbesar di akhir zaman yaitu
fitnah dajjal. Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻧَﺎﺱٌ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻤَﺸْﺮِﻕِ ﻳَﻘْﺮَﺅُﻭﻧَﺎْﻟﻖَﻥﺍْﺭُ ﻟَﺎ ﻳُﺠَﺎﻭِﺯُ ﺗَﺮَﺍﻗِﻴَﻬُﻢْ
ﻛُﻠَّﻤَﺎ ﻗَﻄَﻊَ ﻗَﺮْﻥٌ ﻧَﺸَﺄَ ﻗَﺮْﻥٌ ﺣَﺘَّﻯﻴَﻜُﻮْﻥَ ﺁﺧِﺮُﻫُﻢْ ﻣَﻊَ ﺍْﻟﻤَﺴِﻴْﺦِ
ﺍﻟﺪَّﺟَّﺎﻝِ
“ Akan muncul sekelompok manusia dari arah
Timur, yang membacaal-Quran namun tidak
melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn
(kurun /generasi) mereka putus, maka muncul
generasi berikutnya hingga generasi akhirmereka
akan bersama dajjal “ (Diriwayatkan imam
Thabrani di dalamAl-Kabirnya, imam imam Abu
Nu’aim di dalam Hilyahnya dan imam Ahmad di
dalam musnadnya)
Kaum muslimin cukup mengetahui akidah
berkaitan kalam Allah bahwasanya kalam Allah
adalah bersifat qadim, tidak membutuhkan alat,
suara dan huruf, dan al-Quran adalah kalam
Allah bukan makhluk. Sampai di sini tidak perlu
panjang dan
luas lagi untuk menelusuri esensi dan
hakikatnya lebih dalam lagi. Karena tak ada satu
pun parasahabat dan ulama salaf yang
membahas lebih dalam lagi tentang masalah ini
dan tentang Dzat Allah, maka membahas lebih
dalam tentang hal ini adalah bid’ah, bahkan Nabi
shallahu ‘alaihi wa sallam telah melarangnya :
“ Renungilah makhluk Allah dan jangan renungi
Dzat Allah “.
Namun muncullah fitnah kaum yang sangat
berani membicarakan hakikat Dzat Allah dan
sifat-sifat-Nya lebih dalam lagi, sehingga
mereka tersesat jauh dan bahkan menyesatkan
para pengikutnya ke jurang tajsim dan tasybih,
Naudzu billahi min dzaalik..
Makna ucapan imam Bukhari yang disalah
pahami wahabi :
ﺣﺮﻛﺎﺗﻬﻤﻮﺃﺻﻮﺍﺗﻬﻢ ﻭﺍﻛﺘﺴﺎﺑﻬﻢ ﻭﻛﺘﺎﺑﺘﻬﻢ ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ
ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺍﻟﻤﺘﻠﻮ ﺍﻟﻤﺒﻴﻦ ﺍﻟﻤﺜﺒﺖ ﻓﻲ
ﺍﻟﻤﺼﺎﺣﻔﺎﻟﻤﺴﻄﻮﺭ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺏ ﺍﻟﻤﻮﻋﻰ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻓﻬﻮ
ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻴﺲ ﺑﺨﻠﻖ
Gerak, suara, usaha dantulisan adalah makhluk,
adapun al-Quran yang dibaca, yang ditetapkan di
dalam mushaf-mushaf, yang tertulis, yang ada
di dalam dada maka dia adalah kalam Allah
bukanlah makhluk “. (Khalqi af’aalil ibaad : 47)
Kaum wahabi-salafi memahami ucapan imam
Bukhari dengan nafsu dan pemikirannya sendiri
sehingga menimbulkan pemahaman bahwa kalam
Allah itu bersuara dan berhuruf.
==========
Jawaban Penjelasan :
Saya jadi teringat sabda Nabi shallahu ‘alaihi
wa sallam berikut :
ﺳَﻴَﺨْﺮُﺝُ ﻓِﻲ ﺁﺧِﺮِﺍﻟﺰَّﻣﺎﻥِ ﻗَﻮﻡٌ ﺃَﺣْﺪَﺍﺙُ ﺍْﻷَﺳْﻨَﺎﻥِ ﺳُﻔَﻬَﺎﺀُ
ﺍْﻷَﺣْﻼَﻡِ ﻳَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﻗَﻮْﻟَﺨَﻴْﺮِ ﺍﻟْﺒَﺮِﻳَّﺔِ ﻳَﻘْﺮَﺅُﻭﻥَ ﺍْﻟﻘُﺮْﺁﻥَ ﻻَ ﻳُﺠَﺎﻭِﺯُ
ﺣَﻨَﺎﺟِﺮَﻫُﻢْ ﻳَﻤْﺮُﻗُﻮْﻧَﻤِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﻤْﺮُﻕُ ﺍﻟﺴَّﻬْﻢُ ﻣِﻦَ
ﺍﻟﺮَّﻣِﻴَّﺔِ ، ﻓَﺈﺫَﺍ ﻟَﻘِﻴْﺘُﻤُﻮْﻫُﻢﻢُﻫْﻮُﻠُﺘْﻗﺎَﻓْ، ْ ﻓَﺈِﻥَّ ﻗَﺘْﻠَﻬُﻢْ ﺃَﺟْﺮﺍً
ﻟِﻤَﻦْ ﻗَﺘَﻠَﻬُﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻳَﻮْﻣَﺎْﻟﻘِﻴَﺎﻡﺓَ
“ Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang
masih muda lagi lemah akalnya, berucap dengan
ucapan sbeaik-baik manusia (Hadits Nabi),
membaca Al-Quran tetapi tidak melewati
kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama
Islam sebagaimana anak panah meluncur
daribusurnya, maka jika kalian berjumpa dengan
mereka, perangilah mereka, karena memerangi
mereka menuai pahala di sisi Allah kelak di hari
kiamat “.(HR. Imam Bukhari : 3342)
Nabi mensifati mereka pada umumnya masih
berusia muda tetapi lemah akalnya, atau itu
adalah sebuah kalimat majaz yang bermakna
orang-orang yang kurang berpengalaman atau
kurang berkompetensi dalam memahami Al
Qur’an dan As Sunnah bahkan kalam ulama.
Subyektivitas dengan daya dukung
pemahamanyang lemah dalam memahaminya,
bahkan menafsiri ayat-ayat Al-Qur`an dan nash
hadits dengan mengedepankan fanatik dan
emosional golongan mereka sendiri.
Demikianlah kalam imam Bukhari yang sangat
mudah dipahami, mereka pelintir sesuai
keinginan nafsu dan pemikiran mereka sendiri
tanpa mau menggunakan akal sehat dan merujuk
pada penjelasan para ulama besar, sehingga
menimbulkan pemahaman yang bertolak
belakang dengan apa yang dimaksud oleh imam
Bukhari sendiri.
Simak dan bacapelan-pelan…! Semoga hidayah
menyertai kalian…
Imam Bukhari mengatakan :
ﺣﺮﻛﺎﺗﻬﻤﻮﺃﺻﻮﺍﺗﻬﻢ ﻭﺍﻛﺘﺴﺎﺑﻬﻢ ﻭﻛﺘﺎﺑﺘﻬﻢ ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ
ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺍﻟﻤﺘﻠﻮ ﺍﻟﻤﺒﻴﻦ ﺍﻟﻤﺜﺒﺖ ﻓﻲ
ﺍﻟﻤﺼﺎﺣﻔﺎﻟﻤﺴﻄﻮﺭ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺏ ﺍﻟﻤﻮﻋﻰ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻓﻬﻮ
ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻴﺲ ﺑﺨﻠﻖ
Gerak, suara, usaha dantulisan adalah makhluk,
adapun al-Quran yang dibaca, yang ditetapkan di
dalam mushaf-mushaf, yang tertulis, yang ada
di dalam dada maka dia adalah kalamAllah
bukanlah makhluk “. (Khalqi af’aalil ibaad : 47)
Poin pertama dari kalam imam Bukhari :
ﺣﺮﻛﺎﺗﻬﻢ ﻭﺃﺻﻮﺍﺗﻬﻤﻮﺍﻛﺘﺴﺎﺏﻫﻢ ﻭﻛﺘﺎﺑﺘﻬﻢ ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ
“ Gerak,suara, usaha dan tulisan adalah
makhluk “
Imam Bukhari dengan jelas menyatakan gerakan,
suara, usaha dan tulisan adalah makhluk,
karena semuanya bersifat baru dan ada
permulaanya.
Pengertiannya adalah bahwasegala perbuatan,
suara dan huruf yang berasal dari manusia
adalah makhluk. Dan lebih jelas beliau
mengatakan sebagaimana sering dinukil oleh
ulama wahabi (tanpa mau memahaminya)
berikut :
ﻣﺎ ﺯﻟﺖ ﺃﺳﻤﻊ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﺃﻓﻌﺎﻝ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ
“ Aku senantiasa mendengar para ashab kami
mengatakan bahwa perbuatan hamba adalah
makhluk “.
Poin kedua dari kalam imamBukhari :
ﻓﺄﻣﺎﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺍﻟﻤﺘﻠﻮ ﺍﻟﻤﺒﻴﻦ ﺍﻟﻤﺜﺒﺖ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺼﺎﺣﻒ
ﺍﻟﻤﺴﻄﻮﺭ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺏ ﺍﻟﻤﻮﻋﻰ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻓﻬﻮﻛﻼﻡ ﺍﻟﻠﻪ
ﻟﻴﺲ ﺑﺨﻠﻖ
“ Adapun al-Quran yangdibaca, yang ditetapkan
di dalam mushaf-mushaf, yang tertulis, yang
ada didalam dada maka dia adalah kalam Allah
bukanlah makhluk “.
Lafadz al-Quran )
ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ( di atas dalam ilmu nahwu
kedudukannya menjadi mubtada’, tentu mubtada’
selalu membutuhkan khobarnya. Mana
khobarnya ? khobarnya adalah lafadz fahuwa
kalamullah )
ﻓﻬﻮ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻠﻪ ,( sedangkan kalimat : al-Matluu al-
Mubin, al-Mutsbat dan seterusnya adalah
menjadi na’at yakni shifat.
Artinya adalah : al-Quranadalah kalamullah, dan
al-Quran yang yang dibaca, yang ditetapkan di
dalam mushaf-mushaf, yang tertulis, yang ada
di dalam dada adalah kalam Allah bukan
makhluk.
Ada dua pengertian dalam kalam imam Bukhari
tersebut yaitu :
1. al-Quran yang dibaca,yang ditetapkan di
dalam mushaf-mushaf, yang tertulis, yang ada
di dalam dada,jika dinisbatkan kepada kalam
Allah adalah bukanlah makhluk.
2. al-Quran yang ditulisdan dibaca dengan
suara dan huruf oleh manusia, maka imam
Bukhari menjwab : “
perbuatan hamba adalah makhluk )ﺃﻓﻌﺎﻝ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ
ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ ( .“
Manhaj imam Bukhari inilah yang diikuti oleh
para ulama asyaa’irah bahwa : definsi al-Quran
terbagi menjadi dua Yakni Jika yang
dimaksudkan adalah kalam Allah, maka dia
adalah sifat kalam yang qadim dan azali yang
suci dari alat, suara dan huruf, sedangkan
jikayang dimaksudkan adalah kalimat yang
terlafadzkan oleh lisan manusia dan terbukukan
dalam kertas-kertas, maka dia adalah kalimat-
kalimat berhuruf dan bersuara yang baru dan
mengibaratkan kepada kalam Allah yang qadim
dan azali tersebut.
Penjelasan ini sesuaidengan penjelasan para
ulama besar Ahlus sunnah :
Imam Abu Hanifah (150 H) Mengatakan :
ﻭﺻﻔﺎﺗﻪ ﻓﻲ ﺍﻷﺯﻝ ﻏﻴﺮ ﻣﺤﺪَﺛﺔ ﻭﻻ ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ ﻓﻤﻦ ﻗﺎﻝ
ﺇﻧﻬﺎ ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ ﺃﻭﻣﺤﺪَﺛﺔ ﺃﻭ ﻭﻗﻒ ﺃﻭ ﺷﻚّ ﻓﻬﻮ ﻛﺎﻓﺮ ﺑﺎﻟﻠﻪ
ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﺍﻟﻘﺮﺀﺍﻥ ﺃﻱ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻴﺎﻟﻤﺼﺎﺣﻒ
ﻣﻜﺘﻮﺏ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻣﺤﻔﻮﻅ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻷﻟﺴﻦ ﻣﻘﺮﻭﺀ
ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻣﻤﻨﺰﻝ ﻭﻟﻔﻈﻨﺎ ﺑﺎﻟﻘﺮﺀﺍﻥ
ﻣﺨﻠﻮﻕ ﻭﻛﺘﺎﺑﺘﻨﺎ ﻟﻪ ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ ﻭﻗﺮﺍﺀﺗﻨﺎ ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ ﻭﺍﻟﻘﺮﺀﺍﻥ
ﻏﻴﺮﻣﺨﻠﻮﻕ
“ Sifat-sifat Allah diAzali tidaklah baru dan
bukan makhluk (tercipta), barangsiapa yang
mengatakanitu makhluk atau baru, atau dia diam
(tidak berkomentar), atau dia ragu makadia
dihukumi kafir kepada Allah. Al-Quran yakni
Kalamullah tertulis dimushaf-mushaf, terjaga
dalam hati, terbaca dalam lisan dan diturunkan
kepadaNabi Saw. Dan
lafadz kami dengan al-Quran adalah makhluk,
penulisan kami kepada Al-Quran adalah
makhluk, bacaan kami dengannya adalah
makhluk sedangkan al-Quran bukanlah makhluk
“.
Kemudian imam Abu Hanifahmelanjutkan :
ﻭﻧﺤﻦ ﻧﺘﻜﻠﻢ ﺑﺎﻵﻻﺕ ﻭﺍﻟﺤﺮﻭﻑ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻳﺘﻜﻠﻢ ﺑﻼ
ﺀﺍﻟﺔ ﻭﻻ ﺣﺮﻭﻑ ﻭﺍﻟﺤﺮﻭﻑ ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ ﻭﻛﻼﻣﺎﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻏﻴﺮ
ﻣﺨﻠﻮﻕ
“ Kami berbicara denganalat dan huruf
sedangkan Allah Ta’ala berbicara tanpa alat dan
huruf, sedangkanhuruf itu makhluk dan
kalamullah bukanlah makhluk “.(Disebutkan
dalam kitab al-Fiqh al-Akbar,al-Washiyyah, al-
Alim w al-Muta’allimdan lainnya)
Al-Hafidz Azd-Dzahabi mengomentari kalam
imam Bukhari berkaitan lafadz Quran berikut :
ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﻫﻲ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻔﻆ ﻣﺨﻠﻮﻕ ، ﺳﺌﻞ ﻋﻨﻬﺎ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ،
ﻓﻮﻗﻒ ﻭﺍﺣﺘﺠﺒﺄﻥ ﺃﻓﻌﺎﻟﻨﺎ ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ ﻭﺍﺳﺘﺪﻝ ﻟﺬﻟﻚ ﻓﻔﻬﻢ
ﻣﻨﻪ ﺍﻟﺬﻫﻠﻲ ﺃﻧﻪ ﻳﻮﺟﻪ ﻣﺴﺄﻟﺔ ﺍﻟﻠﻔﻆ ، ﻓﺘﻜﻠﻢ
ﻓﻴﻪ. ﻭﺃﺧﺬﻩ ﺑﻼﺯﻡ ﻗﻮﻟﻪ ﻫﻮ ﻭﻏﻴﺮﻩ
“ Masalah (imam Bukhari) tersebut adalah
sesungguhnya lafadz itu adalah makhluk. Imam
Bukhari pernah ditanya tentang ini, lalu beliau
tidak berkomentar malah beliau berhujjah :
“Sesungguhnya semua perbuatan kita adalah
makhluk “, beliau menjadikan itusebagai dalil
dan ini dipahami oleh imam Adzdzahli
bahwasanya imam Bukhari bermaksud masalah
lafadz lalu beliau berbicara dengan itu, dan
beliau juga selainnya senantiasa meneguhkan
ucapannya itu “.(Siyar A’lam an-nubala :
12/457)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar