Rabu, 24 Juli 2013

BERHATI-HATILAH TERHADAP HTI (Syekh Ansoori Dahlan ponpes sidogiri)

Kronologi Kebohongan HTI Dalam Kasus
Pemalsuan Spanduk Pagar Nusa NU
Pada acara “konser” Muktamar Khilafah 2013 di
Senayan pada hari Ahad, 2 Juni 2013, Hizbut
Tahrir Indonesia (HTI) dinilai telah melakukan
aksi pemalsuan dengan memasang spanduk
salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama (NU)
, Pagar Nusa. Spanduk yang menempel di tribun
stadion Gelora Bung Karno tersebut
memampang logo resmi organisasi pencak silat
NU dan bertuliskan jargon dalam bahasa Sunda
”Cadu Mundur Pantang Mulang” yang artinya
“Tidak akan mundur tidak akan pulang”. Di
bawahnya tertulis jelas ”Pagar Nusa Wilayah
Tanjungsari-Sumedang”, diikuti teks ”Siap
Mengawal Tegaknya Syariah dan Khilafah”.
Aksi tipu menipu yang dilakukan HTI
sebenarnya sudah lama terjadi. Pada tahun
2007 lalu, HTI juga mencatut logo resmi NU
dengan memasang spanduk palsu dalam acara
Konferensi Khilafah HTI 2007 di Gelora Bung
Karno, Jakarta. Dengan jelas dalam spanduk
palsu tersebut terpampang logo NU dan
bertuliskan “Warga Nahdliyin Rindu Khilafah”.
Tapi, aksi kebohongan HTI tahun 2007 ini
tidak akan dibahas di sini, hanya saja
kebohongan-kebohongan dan aksi pemalsuan/
penipuan yang dilakukan HTI akan menjadi
sejarah kelam bagi HTI sendiri. Lihatlah gambar
spanduk palsu yang dipasang oleh syabab-
syabab HTI di bawah ini.
Mari kita ikuti saja jejak rekam kebohongan HTI
baru-baru ini terkait pemalsuan dan penipuan
spanduk Pagar Nusa NU saat Muktamar
Khilafah 2013 di Jakarta kemarin. Berikut
adalah kronolog singkatnya:
Pertama, HTI membentangkan spanduk
PAGAR NUSA di acara Muktamar Khilafah-
HTI 2013 di Gelorang Bung Karno – Jakarta.
HTI sebagai biang keladi masalah, melakukan
tindakan ilegal dan menjadi provokator utama.
Kedua, NU kemudian mengecam tindakan tidak
beradab HTI karena dinilai HTI melakukan
pemalsuan. Baca “NU Kecam Spanduk Palsu
Pagar Nusa di Muktamar Khilafah HTI“: http://
www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids
,44-id,44989-lang,id-c,nasional-t,NU+Kecam
+Spanduk+Palsu+Pagar+Nusa+di+Muktamar
+Khilafah+HTI-.phpx
Ketiga, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan
Pencak Silat NU Pagar Nusa Aizzuddin
Abdurrahman (Gus Aiz) pun angkat bicara dan
menasehati HTI agar sadar diri akan
keberadaannya, bahwa mereka kelompok baru,
tidak memahami dengan bijak dan baik beberapa
dasar pendirian bangsa. Sekaligus menegaskan
bahwa tidak ada agenda Pagar Nusa yang
terkait HTI. Baca “Ketua Umum Pagar Nusa:
HTI Harus Sadar Diri“: http://www.nu.or.id/
a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,45002-la
ng,id-c,nasional-t,Ketua+Umum+Pagar+Nusa+
+HTI+Harus+Sadar+Diri-.phpx
Setelah mendapat nasihat mulia dari Ketua
Umum Pagar Nusa, ternyata HTI tetep
bersikukuh tidak mau meminta maaf dan bahkan
malah mengelak yang hanya menimbulkan
kebohongan-kebohongan baru.
Keempat, HTI berusaha membela diri. Setelah
sempat tidak berkutik dengan berita diatas,
mereka seolah mendapat angin segar dengan
mengelak melalui Tweet/klarifikasi tidak resmi
dari seorang bernama Rizqi Awal – Syabab HTI
Jatinangor (@rizqiawal1). https://
www.facebook.com/photo.php?fbid=5
35962366462189&set=a.124056407
652789.20268.100001452903487&t
ype=1&ref=nf
Untuk melengkapinya, klarifikasi juga mereka
muat di situs resmi HTI: http://hizbut-tahrir.or
.id/2013/06/10/ketua-pagar-nusa-tanjungsari-
berharap-tidak-ada-gejolak-nu-dan-hti/ dan
situs tabloid Media Umat mereka: http://
mediaumat.com/headline-news/4613-ketua-pagar
-nusa-tanjungsari-berharap-tidak-ada-gejolak-
nu-dan-hti-.html sekaligus tabloid Media Umat
yang dicetak.
Didalam media HTI tersebut, seorang bernama
Asep Wahyu yang MENGAKU sebagai Ketua
Pagar Nusa Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten
Sumedang, Jawa Barat melakukan klarifikasi
bahwa spanduk itu bukan pemalsuan melainkan
aspirasi Pagar Nusa. Ia juga meminta agar
tidak ada gejoak antara NU dan HTI.
Lihatlah watak HTI, setelah melakukan
provokasi, HTI meminta tidak ada gejolak, dan
ketahuilah bahwa HTI adalah pihak yang
memulai adanya gejolak itu sendiri.
Kelima, PCNU Sumendang dan Pagar Nusa
Sumedang kemudian memastikan bahwa
spanduk Pagar Nusa yang dibentangkan HTI
adalah ILEGAL alias PALSU. Ketua Pimpinan
Cabang Pagar Nusa Sumedang Sumpena
Saripudin mengatakan BELUM PERNAH
mengeluarkan SK (surat keputusan) atau
melantik PAC (Pimpinan Anak Cabang) di
kecamatan manapun di Kabupaten Sumedang.
Asep Wahyu “yang diklaim HTI sebagai ketua
Pagar Nusa Tanjungsari” adalah orang yang
TIDAK DIKENAL. Nama Asep Wahyu TIDAK
ADA dalam daftar kepengurusan NU di posisi
atau tingkatan manapun. Penulisannya pun juga
SALAH yaitu ’wilayah Tanjungsari’ padahal
harusnya ’PAC Pagar Nusa Tanjungsari’. Ini
menunjukkan bahwa ia tidak paham mengenai
Pagar Nusa. Kebohongan HTI semakin
terbongkar. Baca “Pagar Nusa Tak Pernah
Keluarkan SK ‘Pagar Nusa Tanjungsari’” http://
nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-
id,45073-lang,id-c,nasional-t,Pagar+Nusa+Tak
+Pernah+Keluarkan+SK+ ‘Pagar+Nusa+Tan
jungsari’-.phpx
Dari uraian singkat di atas, sekiranya cukup
untuk mengetahui siapakah HTI sebenarnya.
Kebohongan-kebohongan HTI telah terbongkar
dan HTI sendiri tidak dapat mengelaknya.
Siapapun orangnya yang masih memiliki hati
nurani dan moral dengan sendiri akan mengecam
perilaku seperti itu. Ingatlah wahai Syabab-
Syabab HTI “Dakwah Bukanlah Ajang Penipuan
dan Pemalsuan !”.
Dan baru-baru ini para syabab HTI mencoba
melakukan provokasi ulang di depan gedung
TV9 Surabaya. Lihatlah gambar di bawah ini:
Beberapa syabab HTI tidak cukup melakukan
aksi pemalsuan spanduk saat acara konser
Khilafah di senayan saja, sampai sekarang HTI
masih berusaha terus melakukan aksi tipu
menipu dan membuat kebohonga-kebohongan
baru mengatasnamakan NU. Gambar di atas
adalah contohnya, beberapa syabab HTI
membentangkan spanduk di depan gedung TV9
Surabaya. Perlu diketahui TV9 adalah TV
ahlussunnah wal jama’ah yang tidak ada
hubungannya dengan HTI. Tapi, lihatlah
bagaimana para syabab HTI berusaha keras
mewujudkna “mimpi-mimpi” mereka. Mungkin
para syabab HTI berpikir dengan
membentangkan spanduk mereka di depan
gedung TV9 Surabaya maka otomatis TV9
mendukung “mimpi-mimpi” mereka.
Dan Alhamdulillah, banser-banser NU yang
tidak berseragam dinas langsung mengambil
inisiatif dengan sigap dan tegas segera mengusir
antek-antek HTI yang mencoba melakukan
provokasi kembali. Sadarlah wahai syabab-
syabab HTI. Apa maksud dan tujuan dengan
spanduk kalian tersebut, wahai HTI?
HATI-HATILAH DENGAN HTI (HIZBUT
TAHRIR INDONESIA)
sumber :http://www.binaaswaja.com/2013/07/
kronologi-kebohongan-hti-dalam-kasus-
pemalsuan-spanduk-pagar-nusa-nu/
Status Khusus Buat HTI yg ngaku2 NU.
Utamanya saudara Bayu Arachman yg bohong
besar ngaku orang pasuruan tapi alamat akunya
jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar