Rabu, 24 Juli 2013

PANCASILA SESUAI SYARIAT ISLAM (kajian Ilmiah Syekh Ansoori Dahlan)bag I

Pancasila sudah sesuai dengan Al Qur'an
Bismillaahirrohmaanirrohiim
ALASAN PERTAMA: ALASAN AL-QUR’AN
INNALLADZIINA AMANUU WALLADZIINA
HAADUU WANNASHOOROO WASH-SHOBI-
IINA MAN AMANA BILLAHI WAL YAUMAL
AKHIR WA AMALAN SHOLIHAN FALAHUM
AJRUHUM ‘INDAROBBIHIM WALAA
KHOUFUN ‘ALAIHIM WALAHUM
YAHZANUNA..(QS:Al Baqoroh:62).
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang mukmin (Islam) dan
orang-orang Yahudi, dan orang-orang Nashrani
dan orang-orang Shobi-in, siapa saja
diantaranya yang benar-benar beriman kepada
Alloh dan hari kemudian dan amal sholeh,
mereka akan menerima pahala dari Tuhan
mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak pula mereka bersedih hati..
Dalam ayat ini Alloh Ta’ala menerangkan:
(1). Orang-orang Islam
(2). Orang-orang Yahudi
(3). Orang-orang Nasrani.
(4). Orang-orang Shobi-in.
Siapa saja diantara orang-orang ini, apabila:
(1). Beriman kepada Alloh,
(2). Beriman kepada Hari Akhirat,
(3). Beramal Sholih,
semuanya itu akan menerima pahala dari Alloh
Ta’ala, dan akan menerima jaminan selamat di
akhirat.
Maka jelaslah dalam ayat ini yang dipentingkan
bukan nama. Apakah nama Islam, Yahudi,
Nasrani, Shobi-in, bukan nama-nama inilah
yang menjadi jaminan akan menerima pahala dan
keselamatan melainkan hanya TIGA PERKARA
lah yang menjadi jaminan keselamatan dan
menerima pahala, yaitu:
1- AAMANNA BILLAH
2- AAMANNA BILYAUMIL AKHIR
3- AMALAN SHOLIHAN.
ALASAN KEDUA: ALASAN HADITS
QOLA ROSULULLOH SHOLLALLOHU ALAIHI
WASALLAM:
SAYA’TII ZAMANUN LAA YABQO MINAL
ISLAAMI ILLA ISMUHU (alhadits, an Ali
rodiyallohu anhu – Alhikam, jilid II/halaman
52).
Artinya:
Akan datang suatu zaman, di dalam zaman itu
tiadalah yang tetap dari Islam kecuali namanya
saja.
Menurut hadits ini Rosulullah S.A.W telah
menerangkan bahwa di akhir-akhir zaman,
manusia hanya gemar namanya saja yang Islam
akan tetapi imannya dan amalnya bukan amal
Islam. Dikira kalau namanya Islam, sudah jadi
orang Islam meskipun tidak amal sholih.
ALASAN KETIGA
PANCASILA itu sendiri tidak bertentangan
dengan ajaran Islam. Dari sila yang pertama
sampai sila yang ke lima, satupun tidak ada
yang bertentangan dengan ajaran Islam.
(1). Sila Ke-Satu: KETUHANAN YANG MAHA
ESA.
Sesuai dengan ayat Al-Qur’an:
WA ILAHUKUM ILAAHU WAHIDUN (QS.Al
Baqoroh 163)
Artinya: Dan Tuhanmu itu, Tuhan Yang Maha
Esa.
(2). Sila Ke-Dua: KEMANUSIAN YANG ADIL
DAN BERADAB.
Sesuai dengan ayat Al-Qur’an:
FALA TATTABIUL HAWAA – ANTA’DILUU
(QS.An Nisaa 135).
Artinya:
Maka janganlah kamu mengikuti hawa, hendaklah
kamu jadi manusia yang adil.
(3). Sila Ke-Tiga: PERSATUAN INDONESIA
Sesuai dengan ayat Al-Qur’an:
WAJA ALNAAKUM SYU-‘UUBA WA
QOBAILA LITA’AROFU
(QS.Alhujrot:13)
Artinya:
Dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal
mengenal.
(4). Sila Ke-Empat: KERAKYATAN YANG
DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN.
Sesuai dengan ayat Al-Qur’an:
WA AMROHUM SYUU ROO BAINAHUM (QS.
Asy Syuraa 38)
Artinya: Dan perkara mereka dimusyawaratan
antara mereka
(5) Sila Kelima: KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA
Ayat yang sesuai adalah:
INNALLOOHA YA’MURUKUM BIL’ADLI WA
IKHSAN (QS.An Nahl 90).
Artinya: Sesungguhnya Alloh Ta’ala itu
menyuruh kamu dengan adil dan baik
ALASAN KE-EMPAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar