Selasa, 23 Juli 2013

MUHADIST TANPA SANAD

Ketika Nashiruddin Al-albani, Ulama Wahhabi
Mendo’ifkan Hadits Imam Bukhari dan Imam
Muslim
Albani mendloifkan sejumlah hadits Imam
Bukhori dan Muslim
Oleh : Syeikh Muhammad Ibn Ali Hasan As-
Saqqof
Dalam kitab “Sharh al-Aqeedah at-Tahaweeah,
hal. 27-28″ (edisi kedelapan, Maktab al-
Islami) oleh Syeikh Ibn Abi Al-Izz al-Hanafi
(Rahimahullah), Albani berkata bahwa hadis
apapun yang datang dari koleksi Imam
Bukhori dan Imam Muslim adalah Shohih,
bukan karena ia diriwayatkan oleh Imam
Bukhori dan Muslim, tetapi karena pada
faktanya hadis-hadis ini memang shohih. Akan
tetapi kemudian ia melakukan sesuatu yang
bertentangan apa yang ia katakan sebelumnya,
setelah ia mendhoifkan sejumlah besar hadis-
hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori
dan imam Muslim !? Baik, marilah sekarang
kita melihat bukti-buktinya : SELEKSI
TERJEMAHAN DARI JILID II
No. 1 : (Hal. 10 no. 1)
Hadis : Nabi SAW bersabda : ”Allah SWT
berfirman bahwa ‘Aku akan menjadi musuh
dari tiga kelompok orang : 1). Orang yang
bersumpah dengan nama Allah namun ia
merusaknya, 2). orang yang menjual
seseorang sebagai budak dan memakan
harganya, 3). Dan orang yang mempekerjakan
seorang pekerja dan mendapat secara penuh
kerja darinya (sang pekerja -pent) tetapi ia
tidak membayar gajinya (HR. Bukhori no. 2114
-versi bahasa arab, atau lihat juga versi
bahasa inggris 3430 hal. 236). Al-Albani
menyatakan bahwa hadis ini dhoif dalam
‘Dhoif Al-Jami’ wa Ziyadatuhu’, 4111 no.
4054′. Sedikitnya apakah ia tidak mengetahui
bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Imam
Ahmad dan Bukhori dari Abu Hurairah ra. !!!
No. 2 : (Hal. 10 no. 2)
Hadis : ‘Berkurban itu hanya untuk sapi yang
dewasa, jika ini menyulitkanmu maka dalam
hal ini kurbankanlah domba jantan !! (HR.
Muslim no. 1963 – versi bahasa arab, atau
lihat versi bahasa inggris 34836 hal. 1086).
Al-Albani menyatakan bahwa hadis ini ‘Dhoif’
dalam ‘Dhoif Al-Jami’ wa Ziyadatuhu’, 664
no. 6222′. Sekalipun hadis ini diriwayatkan
oleh Imam Ahmad, Muslim, Abu Dawud,
Nasa’i dan Ibn Majah dari Jabir ra. !!!
No. 3 : (Hal. 10 no. 3)
Hadis : Diantara manusia yang terjelek dalam
pandangan Allah pada hari
kiamat, adalah seorang lelaki yang mencintai
istrinya dan istrinya
mencintainya juga, kemudian ia mengumumkan
rahasia istrinya (HR. Muslim No. 1437 – versi
bahasa arab). Al-Albani mengklaim bahwa
hadis ini ‘Dhoif’ dalam ‘Dhoif Al-Jami’ wa
Ziyadatuhu, 2197 no. 2005′. Sekalipun hadis
ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abi
Sayid ra. !!!
No. 4 (Hal. 10, no. 4)
Hadis : “Jika seseorang bangun pada malam
hari (untuk sholat malam -pent), hendaknya ia
mengawali sholatnya dengan 2 raka’at yang
ringan (HR. Muslim No. 768). Al-Albani
mengatakan bahwa hadis ini ‘Dhoif’ dalam
‘Dhoif Al-Jami’ wa Ziyadatuhu I213 no. 718′.
Walaupun hadis ini diriwayatkan oleh Imam
Muslim dari Abu Hurairah ra. !!
No. 5 : (Hal. 11 no. 5)
Hadis : ‘Engkau akan dibangkitkan dengan
kening ,tangan, dan kaki yang
bercahaya pada hari kiamat, dengan
menyempurnakan wudhu ..’ (HR. Muslim No.
246). Al-Albani mengklaim bahwa hadis ini
‘Dhoif’ dalam ‘Dhoif Al-Jami’ wa Ziyadatuhu’
2/14 no. 1425′. Sekalipun hadis ini
diriwayatkan oleh oleh Imam Muslim dari Abu
Hurairah ra. !!
No. 6 : (Hal. 11 no. 6)
Hadis : ‘Kepercayaan paling besar dalam
pandangan Allah pada hari kiamat adalah
seorang lelaki yang tidak mengumumkan
rahasia antara dirinya danistrinya’ (HR.
Muslim no. 124 dan 1437). Al-Albani
menyatakan bahwa hadisini ‘Dhoif’ dalam
‘Dhoif Al-Jami’ wa Ziyadatuhu, 2192 no.
1986′. Sekalipun hadis ini diriwayatkan oleh
Imam Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud dari
Abi Sayidra. !!!
No. 7 : (Hal. 11 no. 7)
Hadis : ‘Jika seseorang membaca sepuluh ayat
terakhir dari surat Al-Kahfi,ia akan terlindungi
dari fitnah Dajal’ (HR. Muslim no. 809). Al-
Albani menyatakan bahwa hadis ini ‘Dhoif’
dalam ‘Dhoif Al-Jami’ wa Ziyadatuhu, 5233
no. 5772′. Kalimat yang digunakan oleh Imam
Muslim adalah ‘menghafal’ dan bukan
‘membaca’ sebagaimana klaim Al-Albani !
Sungguh sebuah kesalahan yang sangat fatal !
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim,
Ahmad, dan Nasa’i dari Abu Darda ra. (Juga
dinukil oleh Imam Nawawi dalam Riyadhus
Sholihin 21021 – versi bahasa inggris) !!!
No. 8 : (Hal. 11 no. Cool
Hadis : ‘Nabi SAW mempunyai seekor kuda
yang dipanggil dengan ‘Al-Lahif”(HR. Bukhori,
lihat Fath Al-Bari li Al-Hafidz Ibn Hajar 658
no. 2855.Tetapi Al-Albani menyatakan bahwa
hadis ini ‘Dhoif’ dalam ‘Dhoif Al-Jami’ wa
Ziyadatuhu, 4208 no. 4489′. Sekalipun hadis
ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Sahl
Ibn Sa’ad ra. !!!
Syeikh Al-Saqof berkata : ‘Ini merupakan
kemarahan dari orang yang sakit, sedikit dari
(penyimpangan -pent) yang banyak dan jika
bukan karena takut akan terlalu panjang dan
membosankan pembaca, saya akan
menyebutkan lebih banyak contoh dari Kitab-
kitabnya Al-Albani ketika membacanya. Saya
mencoba membayangkan apa yang akan saya
temukan jika mengkaji ulang semua yang ia
tulis ?’.
KELEMAHAN AL-ALBANI DALAM
MENELITI HADIS (jilid 1 hal. 20)
Syeikh Saqof berkata : ‘Hal yang aneh dan
mencengangkan adalah bahwa Syeikh
Al-Albani banyak menyalahpahami sejumlah
besar hadis para Ulama dan tidak
mengindahkan mereka, diakibatkan
pengetahuannya yang terbatas, baik secara
langsung atau tidak langsung. Ia memuji
dirinya sendiri sebagai sumber yang
‘tidak terbantahkan’ dan seringkali mencoba
meniru para Ulama Besar dengan
menggunakan sejumlah istilah seperti ‘Lam
aqif ala sanadih’, yang artinya
‘Saya tidak dapat menemukan sanadnya’, atau
menggunakan istilah yang serupa
! Ia juga menuduh sejumlah penghafal hadis
terbaik dengan tuduhan ‘kurang
teliti’, meskipun ia sendiri (yaitu Al-Albani -
pent) adalah contoh terbaik
untuk menggambarkannya (yaitu seorang yang
bermasalah tentang
ketelitiannya -pent). Sekarang akan kami
sebutkan beberapa contoh untuk membuktikan
penjelasan kami :
No. 9 : (Hal. 20 no. 1)
Al-Albani menyatakan dalam ‘Irwa Al-Gholil
6251 no. 1847′ (dalam kaitannya dengan
sebuah riwayat dari Ali ra.) : ‘Saya tidak
dapat menemukan sanadnya’.
Syeikh Saqof berkata : ‘Sangat menggelikan !
Jika Al-Albani memang benar adalah salah
satu dari Ulama dalam Islam, maka ia akan
mengetahui bahwa hadis ini dapat ditemukan
dalam kitab ‘Sunan Baihaqi’ 7121 : yang
diriwayatkan oleh Abu Sayid Ibn Abi Amarah,
yang berkata bahwa Abu al-Abbas Muhammad
Ibn Yaqub, yang berkata kepada kami bahwa
Ahmad Ibn Abdal Hamid berkata bahwa Abu
Usama dari Sufyan dari Salma Ibn Kahil dari
Muawiya Ibn Sua’id, ‘Saya menemukan (hadis
-pent) ini dalam kitab Ayahku dari Ali ra.’!!
No. 10 : (Hal. 21 no. 2)
Al-Albani menyatakan dalam ‘Irwa Al-Gholil
3283 : hadis dari Ibn Umar ra. :’Ciuman
adalah riba (’Kisses are Usury’ – versi bahasa
inggris). : ‘Saya tidak dapat menemukan
sanadnya’.
Syeikh Saqof berkata : ‘Hal ini adalah
kesalahan yang fatal, karena secara pasti
hadis ini dinukil dalam ‘Fatawa Al-Shaykh Ibn
Taymiyya Al-Misriyah (3/295)’ : ‘Harb
berkata Ubaidillah Ibn Muadz berkata kepada
kami, Ayahku berkata kepadaku bahwa Sua’id
dari Jiballa mendengar dari Ibn Umar ra.
Berkata :’Ciuman adalah riba’. Dan seluruh
perawi hadis ini adalah terpercaya menurut
Ibn Taimiyah !!!
Hadis dari Ibn Mas’ud ra. : ‘Al-Qur’an
diturunkan dengan 7 dialek. Semua
yang ada dalam versi ini mempunyai makna
eksplisit dan implisit dan semua larangan
sudah pula dijelaskan’. Al-Albani menyatakan
dalam penelitiannya atas kitab ‘Mishkat
Masabih 180 no. 238, bahwa penulis dari
‘Mishkat’ mengomentari sejumlah hadis dengan
kalimat ‘Diriwayatkan dalam Sharhus Sunnah’,
tetapi ketika ia meneliti ‘Bab Ilm wa Fadhoil Al-
Qur’an’ ia tidak dapat menemukannya !
Syeikh Saqof berkata : Para Ulama Besar
telah berbicara ! SALAH, sebagaimana
biasanya. Saya berharap untuk meluruskan
‘penyimpangan’ ini, hanya jika ia (yaitu Al-
Albani -pent) memang serius serta tertarik
untuk mencari hadis ini, maka kami
persilahkan ia untuk melihat Bab yang berjudul
‘Al-Khusama fi al-Qur’an’ dari Sharh-us-
Sunnah’ (1/262), dan diriwayatkan juga oleh
Ibn Hibban dalam Shahih-nya (no. 74), Abu
Ya’ala dalam Musnad-nya (no.5403), At-
Tahawi dalam Sharh al-Mushkil al-Athar
(4/172), Bazzar (3/90 Kashf al-Asrar) dan
Haitami telah menyebutkannya dalam Majmu’
al-Zawaid (7/152) dan ia menisbatkannya
kepada Al-Bazzar, Abu Ya’la dan Tabarani
dalam Al-Autsat, yang menyatakan bahwa
para perawinya adalah terpercaya’ !!!.
No. 12 : (Hal. 22 no. 4)
Al-Albani menyatakan dalam ‘kitab Shohih-
nya’ ketika mengomentari Hadis no. 149 :
‘Orang beriman adalah orang yang tidak
memenuhi perutnya . . Hadis ini berasal dari
Aisyah ra. sebagaimana yang disebutkan oleh
Al-Mundhiri (3/237) dan Al-Hakim dari Ibn
Abas ra.. . Saya (Albani) tidak menemukannya
dalam Mustadrak al-Hakim setelah mencarinya
dalam ‘bagian pemikiran’ (’Thoughts’ section –
versi bahasa inggris).
Syeikh Saqof berkata : ‘Tolong jangan
mendorong masyarakat untuk jatuh dalam
kebodohan dengan kekacauan yang engkau
lakukan !! Jika engkau meneliti Kitab
Mustadrak Al-Hakim (2/12), engkau akan
menemukan hadis ini ! Hal ini membuktikan
bahwa engkau tidak mampu untuk
menggunakan indeks buku dan hafalan
hadis !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar